Minggu, 12 Juni 2011

"Akal-Akalan" Keluar Negeri Anggota DPRD Tator

kabar toraja.com - Kebiasaan wakil Rakyat periode lalu untuk “jalan-jalan” dan menghabiskan anggaran kini mulai tertular pada anggota DPRD Periode 2009-2014. Jalan- Jalan yang dikemas dalam benttuk study banding itu dilakukan sebagai rangkaian dari pembahasan sebuah Ranperda.


Tidak mau kalah dengan Pansus II, yang sebelumnya telah melakukan studi banding di dua Daerah ( Palopo dan Surabaya) kini giliran pansus IV untuk mengunjungi Bontang Kalimantan Timur selasa (15/03/2011).

Kunjungan ini merupakan kunjungan yang kedua dari pansus IV ini. Sebelumnya Pansus IV mengunjungi Daerah kabupaten Bantaeng. Menurut  Koordinator Komite Pemantau Legislati (Kopel) Toraja Muhammad Jafar, mengatakan, kunjungan kerja (Kunker) atau dengan nama lainnya study banding ini adalah salah satu bentuk memborosan anggaran yang diatur dalam UU.

“Inikan akal-akalan anggota DPRD untuk menghabiskan anggaran yang tersedia. Seharusnya jika memang ingin menciptakan sebuah Perda yang berkualitas, cukup dengan mendatangkan Ahlinya untuk melakukan Kajian” Tegas Muh. Jafar saat memberikan keterangannya via email pada kabar-toraja.com, Senin (14/3/11) Rantepao.

Lebih jauh, Indikasi pemborosan anggaran ini, tambah Jafar, terlihat dari kunjungan Pansus yang harus mengunjungi dua daerah, satu dalam Provinsi dan satu lagi luar Provinsi. "Sepertinya kunker dalam dan Luar Provinsi ini adalah wajib dilaksanakan oleh Panasus, tidak cukup rasanya bagi anggota DPRD jika hanya kunker di dalam Provinsi…” tutur Jafar.

Menurutnya, DPRD sebelum mengunjungi sebuah daerah untuk di jadikan sebagai perbandingan untuk perda yang dibahas perlu mengetahui secara pasti daerah tersebut. Sehingga tidak ada lagi alasan bahwa daerah yang didatangi sebelumnya belum cukup untuk pembahasan Ranperda.


KTC01, (Mjf)

Anggota KPUD Torut: Rakyat Harus Punya Posisi Tawar

kabar toraja.com - Pemerhati Budaya asal Toraja, Rio Ritha Pakan menilai, penyerahan Surat Perintah Sebelas Maret  (Supersemar) dari presiden Soekarno kepada jenderal Soeharto karena saat itu terjadi politik yang tak menentu.


Seperti halnya saat ini situasi politik Indonesia ibarat anomali cuaca, jua tak menentu.
Menurutnya, tanpa mengurangi arapan pada pemerintah, perlu kekuatan masyarakat untuk membentengi diri dari politik adu domba.

masyarakat harus mampu memposisikan diri sebagai sebagai pemegang posisi tawar. "Rakyat harus punya posisi tawar utamanya jika kita bicara lingkup pemilihan langsung," kata Anggota Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Toraja Utara ini pada kabar-toraja.com, jumat (11/3/11) via telewicara.

Supersemar dimaknai oleh Ritha Pakan sebagai cara rakyat memahami bagaimana rekrutmen yang jujur, berkualitas dan adil. "Dengan demikian rakyat dapat menempatkan orang-orang yang pantas sebagai wakil rakyat. baik di Legislatif, Eksekutif maupun Yudikatif," terang Ritha.

Lebih jauh, Upaya penguatan demokratisasi perlu di dorong terus, stabilitas nasional adalah kata kunci. Penegakan hukum, anggaran untuk pendidikan rakyat, memerangi kemiskinan. Dan, pemberdayaan masyarakat dengan penataan ekonomi yang berpihak pada yang mayoritas, rakyat wajib dilakukan.
"kalau itu dilakukan maka kecintaan negara pada rakyatnya sudah mewujud," tandas Ritha yang juga aktif mengajar Sekolah Minggu ini.

KTC01, Papa Okira
kabar toraja.com - Isi Surat Perintah Sebelas Maret ( Supersemar ) yang sampai saat ini masih menjadi sebuah misteri bagi masyarakat Indonesia, apa isi surat perintah yang sebenarnya. ditengarai  hanya menjadi konsumsi penguasa pada waktu itu.

Aktivis asal Toraja Jakfar berpendapat agar isi atau bunyi surat yang sebenarnya diberitahukan kepada masyarakat. Karena sampai saat ini banyak masyarakat yang belum tahu isi pasti dari surat tersebut. dirinya menengarai isi surat sengaja tidak dibeberkan oleh penguasa. 


"Sebaiknya hal itu jangan menjadi misteri bangsa ini perlu meluruskan sejarah," bebernya pada kabar-toraja.com, Jumat ( 11/3/11 ) via telepon selulernya. 


Jakfar menambahkan, baginya makna Supersemar adalah melaksanakan program Try Panji persatuan Rakyat. Yaitu  hutang luar negeri harus dihapusan. Karena selama ini Pendapatan Asli Daerah (PAD) negara banyak dipakai untuk membayar hutang itu.

Kedua, Pengambil alihan tambang asing atau nasionalisasi industri pertambangan. Terakhir pembangunan industri nasional, yakni pemerintah bisa memproteksi produksi dalam negeri untuk kemandirian bangsa.

“ 3 program ini bertujuan untuk mengeluarkan rakyat dari kemiskinan “ kunci Jakfar. 


KTC01,Sherly )

Theofilus: Silakan Minggir Pimpinan SKPD Yang Tidak Se-Visi

kabar-toraja.com - Medorong kembali tumbuhnya pariwisata Tana Toraja harus ditunjang dengan tim yang solid, kreatif dan lengkap serta manajeman yang baik, makanya pendekatan partisipatif harus dikedepankan dengan melibatkan peran masyarakat.


Bupati Tana Toraja, Theofilus Allorerung berpendapat, salah satu penghambat kinerja Pemkab Tana Toraja, yakni kurangnya kreatifitas staf untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Itu disebabkan dominannya kekuasaan dan kewenangan Kepala Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD). Ibarat memakai manajemen tukang sate yang terlalu merasa pintar tapi tidak cerdas dan mendominasi pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan bersama-sama.

 "Makanya diharap melalui kegiatan forum SKPD kali ini membahas hasil Musrenbang dari semua kecamatan diharapkan tidak ada program yang jalan sendiri, harus lugas dan luwes kordinasi dengan SKPD lainnya agar outputnya terukur dirasakan dan dinikmati masyarakat, terang  Theofilus pada www.kabar-toraja.com belum lama ini Senin, (7/3/11) di Makale.

Untuk itu visi-misi calon bupati dan wakil bupati sebelumnya harus menjadi program pemerintah sekarang, sehingga kepada pimpinan SKPD yang tidak sejalan dengan program dan visi-misi pemerintah tersebut silahkan minggir sekarang dari pada jadi penghalang kemajuan, tambah Theofilus.
Utamanya setiap kegiatan SKPD harus ada indikator kerjanya dan sasaran yang akan dicapai, ungkap Veriyanto.

Dikesempatan itu, Theofilus memuji camat Makale yang sudah berpikir kebersihan kota atas ide dan gagasannya canangkan Makale Bersinar.
Demikian pula untuk meningkatkan kearifan lokal seperti kampanyekan tiada hari tanpa makan ikan, itu harusnya dimulai dari sekarang agar menjadi daya tarik dan ciri khas Tana Toraja.

Hal ini sangat berlasan karena hasil perikanan daerah Toraja seperti ikan emas dan lainnya dikenal enaknya sampai  keluar daerah, lanjut Theofilus.

Terpisah, Ketua Bappeda DR.Ir.Yunus Sirante MSi menjelaskan, kegiatan forum SKPD ini adalah membicarakan hasil musrenbang sebelumnya disetiap kecamatan untuk mensinergikan program SKPD dengan hasil musrenbang.

Selain itu, katanya, data dari 19 kecamatan di daerah ini harus lengkap untuk dibahas dan didiskusikan.

KTC01, papa eva

Warning Bupati Theofilus Bukan Gertak Sambal

kabar toraja.com - Warning bupati Theofilus Allorerung, kepada pimpinan SKPD tidak sejalan dengan visi-misi pemerintah dipersilahkan minggir, bukan hanya gertak sambal belaka.
Ini akan dibuktikan pada mutasi mendatang, bupati bersama Baperjakat akan roling pejabat eselon utamanya yang bermasalah dan tidak visioner.

Penegasan bupati tersebut sangat beralasan karena  pejabat didaerah ini merasa fasilitas seperti keraan dinas dan dana dikelola Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) yang dipimpinnya merasa miliknya.
Sehingga tidak heran bila banyak pejabat bila dimutasi kendaraanya juga ikut, lebih parah lagi yang sudah pensiun kendaraan juga dibawa.

Makanya banyak yang alergi jika ada mutasi digelar karena sudah enak ditempat sebelumnya, terang Sekkab Enos Karoma, kepada kabar-toraja.com, belum lama ini, Selasa (8/3/11) diruang kerjanya.
Menurut Enos Karoma, idelanya pejabat yang berperstasi setelah dua atau tiga tahun dijabatannya, seharusnya sudah gelisa dan siap-siap dipromosikan kejabatan lebih tinggi.

Namun yang terjadi di Tana Toraja bila dilakukan mutasi seperti dunia sudah kiamat, banyak pejabat yang kasak-kusuk pertahankan tempatnya padahal jabatan itu hanyalah merupakan amanah, kata Enos Karoma.
Meskipun Enos Karoma tidak merinci nama pejabat yang dinilai tidak sukses serta kurang sejalan dengan visi-misi pemerintah, yang pasti nama pejabat banyak tingkah sudah dikantongi bupati bersama badan pertimbangan jabatan (Baperjakat).

Apalagi program utama bupati membangun Bandar udara untuk genjot pariwisata, seharusnya program semua SKPD sejauh ini mendukung program tersebut, dikarenakan turut  mendukung perbaikan ekonomi dan tingkatkan kesejateraan masyarakat.

Diharapkan kegiatan panitia lokasi dibandar udara sudah ada kemajuan, yang dibuktikan perencanaan tahun ini sudah rampung, bahkan pematokan batas kordinat pemilik sudah dipatok seluas 160 ha.
Ahir Maret ini lebih ditingkatkan inventarisir batas tanah pemilik, pungkas Enos Karoma.
Ditemui terpisah,  ketua fraksi Demokrat Alexander Pantan Rante Allo, memberi apresiasi ketegasan bupati warning pejabat banyak tingkah.

Pasalnya pada suksesi sebelumnya banyak pejabat yang balelo, bahkan terang-terangan melakukan keberpihakan, seharusnya tidak boleh dilakukan oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) apalagi pejabat.
Diharapkan kepada bupati Theofilus pejabata yang melawan ditindak tanpa pandangbulu, dan mutasi merupakan kebutuhan mendesak utamanya membentuk pmerintahan yang transparan dan akuntabel, tutur Alexander.

KTC01, Sherly/Elis
kabar-toraja.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Tana Toraja Partai Gerakan Indonesia Rakyat (Gerindra) yang baru terpilih, DR.Marcellus Rantetana, M.Sc berpendapat, untuk menjadi daerah yang lebih baik Toraja butuh perhatian dari pemerintah.


Pemaksimalan potensi wisata dan budayanya perlu dipacu agar ekonomi rakyat tidak berjalan ditempat. "Sebagai partai yang konsen untuk mensejahterakan rakyat dengan memajukan perekonomian.
DPC Tana Toraja siap mengawal visi dan misi partai Gerindra," tuturnya pada kabar-toraja.com usai melakukan rapat koordinasi dengan para pengurus tingkat kabupaten di kantor DPC Gerindra, kemarin, Rabu (9/3 11) di Makale.

Dikesempatan itu ia mengatakan, dalam waktu yang tidak lama DPC segera akan melengkapi kepengurusan sampai ke ranting-ranting. karena menurutnya kepengurusan ditingkat kecamatan Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) baru 90%. " Kepengurusan tingkat ranting akan kami lengkapi secepatnya," tutur mantan Kepala Bagian Biro Perencanaan Departemen Pertanian tahun 1991-1999 ini.

Tugas berat dari Gerindra menanti bagi mantan dosen pada program Magister Mana Universitas Bina Nusantara Jakarta (1985-2005) ini. DPAC yang akan dilengkapinya sekira 10 kecamatan ditambah kepengurusan tingkat ranting nanti.

KTC01, Sherly

Andi Rudianto Siap Ikut Pilgub Sulsel

kabar toraja.com - Ketua Umum DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Letjen TNI-AD (Purn)Prabowo Subianto Joyokusomo secara lisan telah memerintahkan kepada ketua  DPD Partai  Gerindra Sulsel Andi Rudianto Asapa untuk ikut bertarung pemilihan gubernur sulsel 2013.


Hanya saja Rudianto Asapa yang juga bupati Sinjai dua priode ini mengaku belum melangka lebih jauh karena masih menunggu perintah secara tertulis. "Secara lisan saya sudah diperintah untuk maju pilgub Sulsel. Makanya saya siap maju pilgub" Ujar Rudianto Asapa Selasa (8/3) kemarin saat menggelar jumpa pers seusai melakukan pelantikan pengurus DPC Partai Gerindra Toraja Utara di Rantepao.

Kesiapan Mantan ketua LBH Makassar ini untuk ikut bertarung semakin memanaskan pemilihan guber nur Sulsel.
Selain Rudianto Asapa sejumlah figur disebut sebut bakalan maju bertarung. Diantaranya Walikota Makassar yang juga Ketua DPD I Partai Demokrat Sulsel Ilham Arif Sirajuddin, anggota DPR RI Praksi PKS Tamsil Linrung,  dan anggota DPD yang juga mantan calon gubernur Sulsel Abdul Aziz Qahar Muzakkar.

Rudianto Asapa maupun Ilham Arif Sirajuddin dan Incumben Syahrul Yasin Limpo sudah tidak menutup nutupi kesiapan masing masing untuk memperebutkan kursi nomor satu di Sulsel. Ketiganya pun sudah memanaskan mesin politik masing masing.
Sementara Tamsil Linrung dan Aziz Qahar Muzakkar masih terlihat malu malu kucing untuk menyatakan kesiapannya.

Sebagai bentuk kesiapan Partai Gerindra telah intens melakukan konsolidasi dan penyempurnaan struktur partai hingga ketingkat kecamatan dan kelurahan di setiap kabupaten di Sulsel.
Target Gubernur hanya merupakan target antara partai berlambang kepala burung garuda ini. Target utamanya adalah mengantarkan mantan Danjen Kopasus Prabowo untuk menduduki kursi presiden 2014 mendatang.

"untuk mencapai semua target tersebut semua unsur pengurus partai harus bekerja keras." Kunci Rudianto yang mengaku bagian tak terpisahkan dari masyarakat Toraja.

KTC01, Papa Fiqar

Pelantikan DPC Gerindra Di Dua Kota Toraja.

kabar toraja.com - Pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerakan Rakyat Indonesia raya (Gerindra) Kabupaten (Kab)Tana Toraja berlangsung tadi siang, Selasa (8/3/11), gedung Darmawanita, di Makale.


Ketua DPC yang dilantik dikesempatan itu DR.Marcellus Rantetana, M.Sc, mengatakan,amanah yang diembannya sebagai ketua DPC adalah bagian dari kepercayaan rakyat yang harus diperjuangkannya.
"Terimakasih kepada semua pihak, amanah ini akan saya pegang baik-baik," tuturnya dihadapan para wartawan.

Pelantikan itu turut dihadiri oleh dihadiri oleh sejumlah pengurus DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan, anggota DPRD, para muspida, tokoh masyarakat. Sekiranya ratusan massa mengikuti jalannya pelantikan
Bupati Tana Toraja Teofilius Allorerung, SE yang ikut hadir di acara itu mengatakan, pelantikan itu merupakan sebuah spirit baru bagi masyarakat.

Teofilius berharap pengurus segera melakukan pembenahan dan solid untuk membangun kabupaten ini seraya mengucapkan selamat kepada pengurus yang telah dilantik.

Ketua DPD Gerindra, A. Rudiyanto, dalam sambutannya sangat berharap kepada pemerintah dan DPRD agar lebih mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi. Mantan Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Makassar ini berharap, agar kebijakan yang diambil setidaknya berpihak pada rakyat.
Selain melantik pengurus DPC di Kab Tana Toraja. Bupati Sinjai ini turut melantik pengurus DPC Toraja Utara (Torut) dihari yang sama.

KTC01, Sherly/Elis

Ketua GMKI Toraja: 2 Hal Untuk Sobat

kabar toraja.com - Perhelatan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Toraja Utara (Torut) telah usai. Riak-riak yang ada oleh beberapa kalangan dianggap hanya sebagai salah satu bagian dari dinamika demokrasi.
 

 Menurut Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia cabang Toraja, Meisel P.B, dengan berakhirnya pilkada Torut yang telah berhasil memilih bupati dan wakilnya. Terbersit suatu harapan di hati masyarakat yang hendaknya membawa perubahan yang lebih baik.


Ia pun menilai bupati yang sekiranya akan dilantik di pertengahan Maret nanti, adalah segera melakukan penataan birokrasi pemerintah yang kapabel  dan kompeten.
" Itu langkah awal penting bagi penjabat bupati nanti," tuturnya saat dikonfirmasi kabar-toraja.com, Minggu (6/3/11) malam tadi, via pesan singkat (SMS).


Sebagai pasangan bupati pertama di kabupaten termuda yang ada di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel), tambahnya, Sobat mesti mengusung pembangunan berbasis wisata sebagai bagian dari pembuatan grand strategi atau master plan pembangunan Torut ke depan. " itu master Plan sebagaimana saat kampanye pilkada Sobat lalu." tutupnya. 


Menurut informasi yang didapat kabar-toraja.com. Pelantikan pasangan Bupati dan wakil bupati Toraja Utara Frederik Batti Sorring dan Frederik Buntang Rombelayuk (Sobat) dipastikan akan berlangsung pada pertengahan bulan maret ini.


Banyak kalangan masyarakat Torut maupun lainnya berharap, Sobat mampu menggalakkan potensi wisata sebagai primadonanya Toraja.

KTC01, Papa Okira

Gerindra Toraja Utara Dpatok 10 Kursi

kabar toraja.com - Meskipun Pemilihan anggota legislatif 2015 masih terbilang jauh, namun DPD Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulsel sudah memberikan target kepada DPC Toraja Utara untuk meraih 10 kursi dari 30 kursi legislatif di kabupaten termuda di Sulsel ini.


Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel Andi Rudianto Asapa, Selasa (08/3/11) di Gedung Art Center yang langsung mematok target tersebut. Andi Rudianto Asapa yang juga bupati Sinjai ini menegaskan bahwa target 10 kursi itu bukan hal yang tidak realistis.
"Maunya saya 30 kursi di Toraja Utara. Tapi nanti partai-partai lain bisa-bisa marah," ujarnya seraya tertawa kecil saat menanggapi pertanyaan pers apakah hal tersebut realistis bagi DPC Gerindra yang baru dilantik.

Rudianto Asapa juga menekankan kepada pengurus DPC Gerindra untuk tidak cengeng dan aktif turun ke masyarakat menjaring aspirasi rakyat di bawah. Cari solusi permasalahan rakyat, Kalau Gerindra bisa selesaikan tidak usah tunggu pemerintah.

Kepada Pengurus Gerindra Torut tidak punya kursi legislatif, Rudianto berpesan agar tidak rendah diri dan harus percaya diri. Pengurus Gerindra harus bisa mencari solusi atas permasalahan rakyat.

Mencari solusi bisa dengan mengadakan dialog dengan pemerintah kabupaten atau lembaga legislatif. Jika tidak ditanggapi permasalahan bisa diteruskan ke DPRD Sulsel bahkan DPR-RI dimana Gerindra mendudukkan 21 kader kader terbaiknya.

"Tapi Gerindra harus membantu pemerintah jika kebijakan-kebijakannya itu menguntungkan rakyat" Pungkas Rudianto Asapa yang mengaku 40 tahun menjalani profesi sebagai advokat ini.

KTC01, Papa Fikar

DPRD Torut Masih Tunggu SK Depdagri


kabar toraja.com -Toraja Utara sebagai kabupaten baru yang Januari lalu telah melakukan perhelatan pemilihan kepala daerah (Pilkada), kini sedang menunggu jadwal untuk pelantikan bupati yang terpilih. 
 

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Ir. Krisma Pirade mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu Surat Keputusan (SK) dari Departemen dalam negeri (Depdagri) yang hingga saat ini masih berproses. " kami masih menunggu SK, baru kemudian kami bisa mengadakan rapat paripurna untuk menetapkan jadwal palantikan bupati ", ungkap Ketua DPD II Partai Golkar ini pada kabar-Toraja.com via telepon selulernya, Senin (7/3/11).


Informasi yang beredar di masyarakat tentang pelantikan bupati yang masih simpang siur terkait ditunggunya SK Depdagri yang ditunggu-tunggu itu membuat warga bingung. Isma menepis, karena sampai saat ini belum ada penetapan jadwal pelantikan sebab DPRD Torut belum mendapatkan SK Depdagri.


KTC01, Sherly

Rp 258 M Asset Tator Diserahkan Ke Torut

kabar toraja - Pembentukan Toraja Utara (Torut) yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tana Toraja membawa konsekwensi tersendiri terhadap kabupaten induk.
Aset yang sebelumnya milik Pemkab Tator dan dikuasai oleh Torut segera diserahkan ke kabupaten pemekaran.

Ada beberapa aset Tana Toraja yang berada di Torut saat ini. Diantaranya tanah, gedung, bangunan, jalan, irigasi dan jaringan serta aset lainnya. Jika dikalkulasi secara kesulurahan, total nilainya mencapai angka Rp 258.118.776.894.


Jumlah itu diperoleh setelah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulsel melakukan audit. Rencananya penyerahan aset akan dilakukan pekan depan.
''Penyerahan aset tahap pertama ke Torut berupa benda tidak bergerak. Ini perlu legalitas dan persetujuan dewan, karena nilainya cukup besar,'' kata Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Tator, Mayer Dengen, Kamis (3/3).

Menurut Mayer, draf aset tidak bergerak yang akan dialihkan ke Torut sudah diserahkan ke DPRD untuk mendapat persetujuan. Diantaranya tanah sebanyak 214 persil senilai Rp 105.741.213.035. Sementara gedung bangunan, jalan, irigasi dan jaringan terdiri dari jalan dan jembatan Rp 79.580.485.995, serta instalasi jaringan air irigasi Rp 15.962.221.807.

Selain itu, ada 105.324 buku perpustakaan senilai Rp 2.213.086.250, barang bercorak kesenian dan kebudayaan Rp 445.638.000, serta hewan ternak dan tumbuhan senilai Rp 49.000.000.
Ketua DPRD Tator, Welem Sambolangi yang dikonfirmasi, mengaku sudah menerima draf aset tidak bergerak yang akan diserahkan ke Torut. Draf tersebut telah dibagikan kepada semua fraksi untuk dipelajari, dan selanjutnya dibahas untuk mendapatkan persetujuan.

''Paripurna pembahasan aset yang akan diserahkan ke Torut dijadwalkan Senin (7/3). Mudah-mudahan bisa cepat selesai sesuai harapan,'' kata Welem.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Torut, Lewaran Rantela'bi mengatakan, penyerahan aset tidak bergerak tersebut merupakan bentuk perhatian kabupaten induk terhadap daerah pemekaran.
''Kami memberi apresiasi terhadap itikat baik tersebut. Apalagi Toraja Utara sebagai kabupaten baru masih perlu dibina oleh Tana Toraja sebagai kabupaten induk,'' jelas Lewaran.

KTC01, (Papa Eva)

Pengembalian Aset Torut Sesegera Mungkin.

kabar toraja.com - Daerah yang baru mekar tentu tak  akan langsung mengalami peningkatan dengan pesatnya di segala sektor dalam waktu yang singkat , seperti halnya dengan kabupaten termuda Sulawesi Selatan saat bulan kemarin baru saja melaksanakan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) Toraja Utara.

Putra daerah asal Toraja Dr. Edie Rantetasak pada  kabar-toraja.com berpendapat,  Kabupaten Toraja Utara (Torut) dan Tana Toraja dalam masa transisi pemerintahan kini, belum mengalami perkembangan semua sektor terutama sektor pariwisata.

Via telepon selulernya ia menyorot, dimasa transisi akibat pemekaran Toraja induk-Torin- (Kabupaten Tana Toraja_Red) diperlukan pengembalian aset yang semungkinnya harus diberikan kepada Torut sebagai kabupaten pemekaran. 

“ Saya belum tahu, apakah kabupaten induk telah membagi aset kepada Torut. Demi kemajuan daerah Torut hal ini perlu diperhatikan pemerintah," jelas Edie pada kabar-toraja.com yang saat ini tercatat sebagai kepala dinas Kesejahteraan Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, kabupaten Paniai, Papua, Selasa (1/3/11) sore. 

Selain menyoroti masalah aset yang harus diberikan oleh Torin ia pun menilai sektor pariwisata Torut dalam masa transisi kepemimpinan yang saat ini dipimpin Tautoto Tanaranggina sebagai karateker bupati dinilainya belum menunjukkan hasil yang memuaskan. "infrastruktur jalan, Pariwisata, manajemen pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah prioritas untuk dikerjakan bagi penjabat bupati nanti," tandasnya mengomentari kinerja Pemerintah setempat.

KTC01

Pelantikan Bupati Sobat Dipastikan Maret Ini

kabar toraja.com - Meski belum ada SK Mentri Dalam Negeri (Mendagri) Pelantikan pasangan Bupati dan wakil bupati Toraja Utara Frederik Batti Sorring dan Frederik Buntang Rombelayuk (Sobat) dipastikan akan berlangsung bulan maret ini.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Kabupaten yang juga Ketua panitia pelantikan Lewaran Rantebi' saat ditemui kabar-toraja.com di ruang kerjanya Rabu (02/3/11).

"kita upayakan pelantikan digelar di bulan Maret ini, apakah pertengahan atau akhir bulan akan dikondisikan" ujar Lewaran Rantelabi'.

Sementara itu Ketua DPRD Toraja Utara, Sri Krisma Pirade, yang ditemui terpisah menyatakan Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Torut telah menyampaikan usulan pemberhentian dan pengangkatan bupati/wakil bupati terpilih ke gubernur. Proses selanjutnya, gubernur akan
meneruskan usulan itu ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk penerbitan surat keputusan (SK).

Namun ketua DPD II Golkar Torut ini tidak berani memastikan kapan pasangan SOBAT dilantik.

Menurut Sri Krisma, DPRD hanya menjalankan perintah undang-undang yakni mengusulkan pemberhentian caretaker dan pengangkatan bupati/wakil bupati terpilih. Soal jadwal pelantikan, DPRD Torut akan berkonsultasi dulu dengan gubernur.

"Kalau sudah keluar SK Mendagri, kita akan melaksanakan rapat paripurna untuk membicarakan jadwal dan berbagai persiapan untuk rapat paripurna istimewa dengan agenda pelantikan bupati/wakil bupati terpilih," jelasnya.

Joni Kornelius Tondok salah seorang anggota DPRD, menambahkan bahwa secara teknis jadwal pelantikan tergantung kesiapan waktu gubernur. Bamus DPRD harus proaktif melakukan konsultasi dengan gubernur mengenai kecocokan waktu antara gubernur dan DPRD. Bamus perlu jemput bola, tidak menunggu.

"Kalau mau cepat bamus harus jemput bola, lakukan konsultasi secara intensif dengan gubernur," kunci JK Tondok.
KTC01, Aat

Entri Populer

Apakah Yang Harus Di Lakukan Oleh <br>Bupati baru Terpilih Toraja Utara

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Rantepao, Sulsel, Indonesia
Sebagai persembahan kami dari anak-anak muda yang setiap harinya 'bergelut dalam "dunia rimba" belantara jurnalistik yang tidak bisa hanya duduk manis dan mengkritik saja tanpa berbuat apapun, maka dengan ini kami persembahkan "secuil' sumbangsih kami untuk sedikit berbuat mendorong majunya daerah Toraja melalui Portal berita kabar toraja yang beralamat di www.kabar-toraja.com. Kami ingin menjadi media alternatif yang ikut dalam proses menumbuhkembangkan kebangsaan Indonesia di tengah-tengah masyarakat terkhusus Tana Toraja. Oleh karena itu, kabartoraja.com memiliki fokus pada penyediaan informasi dan pembukaan ruang diskusi bagi gagasan-gagasan yang akan mendorong terjadinya perkembangan daerah, khususnya pada sektor pariwisata-kesenian dan kerajinan masyarakat yang sedari dulu menjadi primadona Tana Toraja secara umum. Kami juga menampilkan informasi sesuai dengan standar jurnalisme yang baku dan profesional. Prinsip-prinsip jurnalisme akan menjadi nadi yang mengaliri setiap pemberitaan yang kami sajikan. Akhir kata, Misa' Kada Dipotuo Pantan Kada di pomate, Majulah Negeriku, Majulah Torajaku, 100% Sejahterahlah Sang Toraya.